Selasa, 01 November 2011

Konsep Spiritual Intelligence Danah Zohar Dan Ian Marshall Sebagai Pencegahan Stres (Tinjuan Bimbingan Konseling Islam)

Konsep Spiritual Intelligence Danah Zohar Dan Ian Marshall Sebagai Pencegahan Stres (Tinjuan Bimbingan Konseling Islam)

Sebagaimana kita ketahui kecerdasan spiritual (SQ : Spiritual Intelligence) pertama kali diperkenalkan Danah Zohar dan Ian Marshall dari Havard University dan Oxvord University, London, Inggris, pada pertengahan tahun 2000. yang dipopulerkan melalui karya ilmiah mereka yang cukup boombastis dengan judul “SQ: Spiritual Intelligence:The Ultimate Intelligence”. Konsep ini mandasarkan pada penemuan penelitian para Psikolog dan Neorolog tentang aktivitas otak manusia. Seperti, Micheal Pasinger dan VS Ramacandran yang menemukan “God Spot” di daerah temporal (lobus temporal) otak manusia. Denis Pare dan Rodholpo Llinas yang membuktikan adanya “Isolasi 40 Hz” dalam otak manusia. Josep de Leux dengan “alam bawah sadar” dan Robet Coper yang menemukan “suara hati”. Dengan kata lain, kecerdasan spiritual yang dipopulerkan Zohar dan Marshall tidak lebih sebagai pengembangan lebih luas dan mendalam dari beberapa gagasan para psikolog dan neorolog sebelumnya.
Sebagaimana tokoh-tokoh barat modern yang lain, konsep kecerdasan spiritual Zohar dan Marshall berdasarkan pada saintifik murni (penelitian ilmiah) yang pada umumnya memisahkan diri dengan perspektif Agama. Paradigma inilah yang dipakai Zohar dan Marshal dalam mengkaji kecerdasan spiritual. Sehingga sangat wajar ketika mereka menggangap kecerdasan spiritual (SQ) tidak harus selalu berkaitan dengan dimensi keagamaan “SQ has no necessary conection to religion”.
Namun sayangnya dalam pembahasan selanjutnya, ternyata mereka tidak bisa terlepas sepenuhnya dari kajian-kajian kegamaan (dimensi keagamaan). Bahkan kajian-kajian kemanusia versi agama-agama timur menjadi argumentasi penting dalam menjelaskan konsep kecerdasan spiritual. Lebih dari itu, mereka menyakini bahwa landasan keberadaan kecerdasan spiritual dalam diri seseorang adalah adanya God Spot atau “Titik Tuhan” dalam otak manusia. Titik Tuhan (God Spot) adalah bagian dari lobus temporal yang berperan penting dalam pengalaman mistis dan religius seseorang. Dan tidak bisa dilepaskan dari dimensi kegaamaan dan ketuhanan. Disinilah mereka tampak tidak konsisten terkait dengan pendapat mereka yang mengatakan, bahwa kecerdasan spiritual tidak harus berhubungan dengan Agama.
Meskipun demikian setidaknya konsep ini, telah mampu menghormoniskan perseteruan antara agama versus sain yang selama ini masih berlangsung (khususnya di dunia barat). Sedangkan penggunaan kata “Quotient” dalam Spiritual Quotient menurut Subandi (2001:1), adalah salah kaprah. Karena kata “Quotient” artinya adalah angka hasil pembagian. Kata ini dipergunakan dalam perhitungan angka. Dengan demikian, maka istilah IQ, EQ dan SQ lebih tepat digunakan ketika orang mengadakan perhitungan angka. Sehingga penggunaan istilah Intelligence Rasional (kecerdasan rasioanal) Emotional Intelligence (kecerdasan emosional) dan Spiritual Intelligence (kecerdasan spiritual) adalah istilah yang lebih tepat.
Dalam pandangan para tokoh SQ barat modern (Zohar dan Marshall) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan “Ketiga” manusia. Setelah kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang dapat membantu manusia untuk memecahkan masalah yang paling existensial dalam hidup manusia yakni masalah yang berkaitan dengan makna dan nilai. Sebuah kecerdasan yang akan menempatkan hidup manusia dalam konteks makna yang mendalam. Dan kecerdasan yang dapat menyembuhkan manusia dari berbagai penyakit spiritual (spiritual phatologi). Seperti, krisis makna hidup, kehampaan, depresi clinis yang berat, keputusasaan, keterpurukan, stres dan skizofrenia (hilang ingatan) dan lain-lain.
Dalam perspektif Islam, kecerdasan spiritual dapat disejajarkan dengan kecerdasan kalbu (kecerdasan jiwa) yang bertataran dengan makna atau meaning. Makna atau meaning adalah inti pemikiran kecerdasan spiritual (SQ) Zohar dan Marshall.

DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

0 komentar:

Posting Komentar