(Perspektif Bimbingan Dan Konseling Keluarga Islam)
Dari pokok-pokok permasalahan yang telah dibahas dalam bab-bab terdahulu dan dengan memperhatikan asumsi-asumsi tentang pemikiran Dr. Kartini Kartono dan dr. Jenny Andari tentang Kesehatan Mental dalam Keluarga Perspekif Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan keluarga yang sehat menurut Dr. Kartini Kartono dan dr. Jenny Andari itu hanya bisa berlangsung apabila keluarga bisa menyajikan kondisi seperti, orang tua mampu membimbing anak menentukan sikap sendiri, membuat rencana hidup yang realistis, dan memilih tujuan finalnya sendiri. Dengan berani dan tanggung jawab sendiri anak di dorong untuk meraih tujuan hidup yang diinginkan, agar ia bisa berdiri dan mampu membangun diri sendiri. Orang tua memberikan contoh sikap hidup dan perilaku yang baik, berani menghadapi semua kesulitan dan tantangan dengan tekad yang besar. Orang tua merupakan motor terpenting dalam mendorong anak mempunyai kepribadian yang baik dan memberi motivasi pada anak untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral sehingga anak akan memiliki, diterima yang selanjutnya dapat menerima sumbangan pada keluarga.
2. Kenyataan akan adanya problem yang berkaitan dengan keluarga sering kali tidak bisa di atasi sendiri. Untuk menuju keluarga yang sehat mental dan yang terlibat dengan masalah tersebut, menunjukkan bahwa diperlukannya bantuan konseling dari orang lain untuk turut serta mengatasinya. Bimbingan dan konseling keluarga Islam merupakan layanan yang tidak hanya mengupayakan mental yang sehat dan hidup yang sejahtera melainkan juga dapat menuntun kearah hidup yang sakinah, mawaddah warahmah. Dengan demikian kesehatan mental dalam keluarga yang disampaikan Dr. Kartini Kartono dan dr. Jenny Andari dapat diterapkan dalam bimbingan dan konseling keluarga Islam
0 komentar:
Posting Komentar